God Bless You

Minggu, 05 Mei 2013

Akuntansi Internasional Tugas 2 ( Pendapatan Nasional Per Kapita )

Tugas Softskill Akuntansi Internasional

Nama : Linduben Lumban Gaol

Kelas : 4EB15

NPM : 24209477

Judul kelompok : Pendapatan Nasional Per Kapita

 

Perbandingan PDB dan Pendapatan Per Kapita Indonesia dengan Negara Lain

 

Penyajian Produk Domestik Bruto (PDB) dan Produk Nasional Bruto (PNB) dari berbagai sektor dirinci menurut nilai tambah dari seluruh sektor ekonomi, yang mencakup sektor pertanian, pertambangan, industri, listrik, gas dan air, konstruksi, perdagangan, pengangkutan, lembaga keuangan, dan jasa-jasa. Sedangkan PDB dan PNB menurut penggunaan dirinci menurut komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, perubahan stok, dan ekspor neto.

PDB dan PNB sangat diperlukan untuk menentukan besarnya pendapatan per kapita (per capita income). Pendapatan per kapita adalah pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk dalam suatu negara selama kurun waktu setahun, atau ditentukan oleh besarnya pendapatan nasional dan jumlah penduduk.
Wawasan Ekonomi
Perkembangan ekonomi dihitung berdasarkan Perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB). Setelah kemerdekaan, PDB baru mulai diestimasi pada tahun 1950.
Pendapatan per kapita dapat dihitung sebagai berikut.
Untuk dapat mengetahui perkembangan PDB per kapita, berikut ini disajikan data PDB per kapita dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2005.
PDB per kapita Indonesia tahun 1997–2005.
PDB per kapita Indonesia tahun 1997–2005. Sumber: BPS
Tinggi rendahnya PDB atau PNB dan pendapatan per kapita suatu negara oleh Bank Dunia dikelompokkan ke dalam empat kelompok berdasarkan pendapatan per kapita pada tahun 2003, yaitu sebagai berikut.
  1. Kelompok negara berpendapatan rendah (low income economies), yaitu negara-negara yang memiliki PNB per kapita sekitar US$ 675 atau kurang.
  2. Kelompok negara berpendapatan menengah bawah (lower middle income economies), yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita sekitar US$ 675 sampai dengan US$ 2.695.
  3. Kelompok negara berpendapatan menengah tinggi (upper middle income economies), yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita sekitar US$ 2.696 sampai dengan US$ 8.335.
  4. Kelompok negara berpendapatan tinggi (hight income economies), yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita sekitar US$ 8.335 atau lebih.
Pendapatan per kapita suatu negara dinyatakan dengan nilai tukar uang luar negeri atau dalam dolar Amerika Serikat. Dengan cara demikian kita dapat membandingkan pendapatan per kapita suatu negara dengan negara lain, terutama negara-negara sekitar yang berdekatan, misalnya Indonesia di antara negara-negara ASEAN. Perbandingan ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran kedudukan negara yang bersangkutan di antara negara-negara lain.

Umumnya negara yang masih berkembang mempunyai pendapatan per kapita yang rendah. Rendahnya pendapatan per kapita pada negara yang sedang berkembang dikarenakan beberapa hal sebagai berikut.
  1. Tingkat pendidikan yang rendah, sehingga pengetahuan yang diperoleh sedikit.
  2. Keterampilan dan kecakapan yang rendah, sehingga kekurangan tenaga ahli.
  3. Modal yang dimiliki relatif sedikit.
  4. Kekurangan akan sumber alam.
  5. Kemalasan dan ketidakdisiplinan seseorang.
  6. Sikap yang tidak mendorong berproduksi.
Dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand, negara kita tertinggal jauh. Pada tahun 2004 pendapatan per kapita negara kita US$ 900, sementara Malaysia US$ 3.900. Jika ekonomi kita tumbuh 5% setahun, 25 tahun lagi negara kita baru setara Malaysia saat ini. 

(sumber : http://www.plengdut.com/2013/02/perbandingan-pdb-dan-pendapatan-per.html )

pendapat saya mengenai artikel di atas adalah bahwa tingkat pendapatan perkapita di indonesia masuk kedalam kategori terendah dibanding dengan negara-negara lain. rendah nya tingkat pendapatan disebabkan oleh beberapa hal seperti, rendahnya tingkat pendidikan yang di tempuh oleh masyarakat di indonesia yang menyebabkan pendapatan yang diterima pun rendah, faktor lainnya yaitu seringnya terjadi pengeksploitasian SDA yang ada, sehingga sebagian besar dikuasai oleh pihak asing. 

dampak positif : pada tahun 2000an ketika pendapatan perkapita di indonesia dikatakan rendah maka tidak berdampak secara signifikan terhadap krisis moneter yang di alami dunia sehingga bisa dikatakan indonesia salah satu negara beruntung yang tidak terkena dampak secara signifikan terhadap krisis yang terjadi.

dampak negatif : seiring rendahnya tingkat pendapatan nasional perkapita di indonesia menyebabkan banyaknya sumber daya alam yang dikuras habis oleh pihak asing yang membuat rakyat bekerja pada pihak asing dalam pengelolaan sumber daya alam, bukan itu saja, tingkat kemalasan pun turut menyumbang faktor rendahnya tingkat pendapatan nasional perkapita di indonesia.

 

Akuntansi Internasional Tugas 2 ( Pendapatan Nasional per Kapita)

Tugas Softskill Akuntansi Internasional
Nama : Linduben Lumban Gaol
Kelas : 4EB15
NPM : 24209477
judul kelompok : Pendapatan Nasional per kapita

Perbandingan PDB dan Pendapatan Per Kapita Indonesia dengan Negara Lain

 

Penyajian Produk Domestik Bruto (PDB) dan Produk Nasional Bruto (PNB) dari berbagai sektor dirinci menurut nilai tambah dari seluruh sektor ekonomi, yang mencakup sektor pertanian, pertambangan, industri, listrik, gas dan air, konstruksi, perdagangan, pengangkutan, lembaga keuangan, dan jasa-jasa. Sedangkan PDB dan PNB menurut penggunaan dirinci menurut komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, perubahan stok, dan ekspor neto.

PDB dan PNB sangat diperlukan untuk menentukan besarnya pendapatan per kapita (per capita income). Pendapatan per kapita adalah pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk dalam suatu negara selama kurun waktu setahun, atau ditentukan oleh besarnya pendapatan nasional dan jumlah penduduk.
Wawasan Ekonomi
Perkembangan ekonomi dihitung berdasarkan Perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB). Setelah kemerdekaan, PDB baru mulai diestimasi pada tahun 1950.
Pendapatan per kapita dapat dihitung sebagai berikut.
Untuk dapat mengetahui perkembangan PDB per kapita, berikut ini disajikan data PDB per kapita dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2005.
PDB per kapita Indonesia tahun 1997–2005.
PDB per kapita Indonesia tahun 1997–2005. Sumber: BPS
Tinggi rendahnya PDB atau PNB dan pendapatan per kapita suatu negara oleh Bank Dunia dikelompokkan ke dalam empat kelompok berdasarkan pendapatan per kapita pada tahun 2003, yaitu sebagai berikut.
  1. Kelompok negara berpendapatan rendah (low income economies), yaitu negara-negara yang memiliki PNB per kapita sekitar US$ 675 atau kurang.
  2. Kelompok negara berpendapatan menengah bawah (lower middle income economies), yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita sekitar US$ 675 sampai dengan US$ 2.695.
  3. Kelompok negara berpendapatan menengah tinggi (upper middle income economies), yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita sekitar US$ 2.696 sampai dengan US$ 8.335.
  4. Kelompok negara berpendapatan tinggi (hight income economies), yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita sekitar US$ 8.335 atau lebih.
Pendapatan per kapita suatu negara dinyatakan dengan nilai tukar uang luar negeri atau dalam dolar Amerika Serikat. Dengan cara demikian kita dapat membandingkan pendapatan per kapita suatu negara dengan negara lain, terutama negara-negara sekitar yang berdekatan, misalnya Indonesia di antara negara-negara ASEAN. Perbandingan ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran kedudukan negara yang bersangkutan di antara negara-negara lain.

Umumnya negara yang masih berkembang mempunyai pendapatan per kapita yang rendah. Rendahnya pendapatan per kapita pada negara yang sedang berkembang dikarenakan beberapa hal sebagai berikut.
  1. Tingkat pendidikan yang rendah, sehingga pengetahuan yang diperoleh sedikit.
  2. Keterampilan dan kecakapan yang rendah, sehingga kekurangan tenaga ahli.
  3. Modal yang dimiliki relatif sedikit.
  4. Kekurangan akan sumber alam.
  5. Kemalasan dan ketidakdisiplinan seseorang.
  6. Sikap yang tidak mendorong berproduksi.
Dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand, negara kita tertinggal jauh. Pada tahun 2004 pendapatan per kapita negara kita US$ 900, sementara Malaysia US$ 3.900. Jika ekonomi kita tumbuh 5% setahun, 25 tahun lagi negara kita baru setara Malaysia saat ini. 

( sumber : http://www.plengdut.com/2013/02/perbandingan-pdb-dan-pendapatan-per.html )

pendapat pribadi : menurut saya artikel di atas menunjukan bahwa indonesia dikategorikan kedalam negara yang memiliki pendapatan nasional perkapita yang terendah, hal itu bisa di lihat dalam perbandingan dengan negara malaysia. banyak faktor yang bisa menyebabkan pendapatan nasional perkapita suatu negara bisa rendah, di antaranya : kemalasan dan ketidak disiplinan, kurangnya modal, SDA yg tidak mmadai,..

dampak positif : pada saat krisis moneter terjadi, indonesia tidak terkena dampak nya secara signifikan karena pada saat itu tingkat pendapatan nasional perkapita masih rendah..

dampak negatif : tingkat pendapatan nasional yang rendah menyebabkan kemiskinan pada beberapa daerah, bukan itu saja, Sumber daya alam juga dapat di eksploitasi lebih sering karena kurangnya ilmu untuk mengelola sumber daya alam yang ada.