God Bless You

Senin, 17 Juni 2013

Tugas Softskill Akuntansi Internasional Kasus L/C Bank Century

Nama :Linduben Lumban Gaol
NPM : 24209477
Kelas : 4EB15

Perbankan nasional kembali diguncang kasus. Adalah Bank Century yang pada akhir November 2008 diselamatkan pemerintah, karena dianggap berpotensi memicu krisis sistemik, menyusul kalah kliring yang dialaminya. Mengenai masalah gagal Kliring Bank Century, Boediono (Gubernur BI) waktu itu menegaskan bahwa hal itu disebabkan oleh factor teknis berupa keterlambatan penyetoran prefund.
Menurut Menteri keuangan Sri mulyani Indrawati, keputusan menyelamatkan Bank Century pada tanggal 21 November 2008 adalah untuk menghindari terjadinya krisis secara berantai pada perbankan yang dampaknya jauh lebih mahal dan lebih dashyat dari 1998. \dengan meminimalkan ongkosnya dan dikelola oleh manajemen yang baik maka Bank Century punya potensi untuk bisa dijual dengan harga yang baik. Maka, mulai hari jumat 21 November 2008 PT. Bank Century telah diambil alih oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), untuk selanjutnya tetap beroperasi sebagai Bank Devisa penuh yang melayani berbagai kebutuhan Jasa Perbankan bagi para nasabah.
Pengambilalihan Bank tersebut oleh Lembaga Pemerintah ini dimaksudkan untuk lebih meningkatan keamanan dan kualitas pelayanan bagi para nasabah. Tim manajemen baru yang terdiri dari para professional telah ditunjuk hari itu juga untuk mengelola dan meningkatkan Kinerja Bank.


Meskipun sudah diambil alih pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), bank yang membukukan laba Rp 139 miliar per semester pertama 2009 tersebut, kini disoroti DPR dan public. Pangkal persoalannya adalah kucuran dana talangan hingga mencapai Rp 6,762 trilliun yang dianggap terlampau besar dan tidak procedural, serta adanya potensi moral hazard demi melindungi dana milik deposan kakap yang disimpan di bank itu.
Bank hasil merger Bank Pikko, Bank Danpac, serta Bank CIC pada 2004 tersebut mengalami kemunduran kinerja secara kronis, sehingga perlu dana talangan. Berdasarkan data LPS, pada rentang waktu 20-23 November 2008, suntikan dana mencapai Rp 2,776 triliun, untuk menutup kebutuhan modal agar rasio kecukupan modal terdongkrak hingga 10 persen. Tak lama berselang, yakni pada 5 Desember 2008, kembali disuntik Rp 2,201 triliun. Dengan demikian dalam rentang 15 hari total dana talangan yang disuntikan mencapai Rp 4,977 triliun. Tak berhenti disitu, dana talangan terus mengucur yakni pada 3 Februari 2009 sebesar Rp 1,155 triliun, disusul pada 21 Juli 2009 sebanyak Rp 630 miliar. Total dana suntikan (bailout) menjadi Rp 6,726 triliun. Suatu jumlah yang fantastis dan tidak mengherankan jika kini disoroti, dan DPR menuntut pertanggungjawaban pemerintah, LPS dan Bank Indonesia (BI).
Mengurai persoalan yang kini menghangat mau tak mau kita harus menengok ke belakang. Perlu diketahui, pemegang saham pengendali Bank Century adalah Rafat Ali Rizvi dan Hesyam Al Warraq. Adapun pemegang saham mayoritasnya Robert Tantular. Setelah merger ternyata tidak ada perbaikan. Sejak 2005 hingga 5 November 2008, bank itu bolak balik masuk pengawasan intensif BI. Penyebabnya adalah exposure pada surat berharga valuta asing (valas) bodong atau tidak berperingkat senilai US$ 203 juta, serta asset tidak produktif senilai Rp 477 miliar, yang menekan modal bank.

Sebagai tindak lanjut pengawasan intensif BI meminta bank menjual tunai surat berharga valasnya paling lambat akhir Desember 2005. Namun, bank mengajukan proposal penyelesaian melalui skema penjaminan tunai (assets management agreement/ AMA), dan disetujui BI pada 21 Februari 2006. Kemudian BI juga meminta bank menambah modal Rp 500 miliar. Permintaan ini dipenuhi pemilik bank sebesar US$ 10,5 juta dan US$ 14,85 juta. Terakhir bank melakukan right issue dan meraup dana Rp 442 miliar.
Namun semua itu sia-sia, Bank Century semakin terperosok sehingga masuk status pengawasan khusus pada 6 November 2008. Berdasarkan pemeriksaan berjalan (assessment) BI per 30 September 2008, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) turun ke posisi 2,35 persen. Kondisi ini juga diperburuk oleh turunnya kepercayaan masyarakat terhadap bank, khususnya deposan besar, seperti Sampoerna dan PT Timah, yang menarik depositonya pada juli 2008, dan berlanjut menjadi penarikan dana besar-besaran (rush). Dalam rentang November hingga Desember 2008, total simpanan yang ditarik mencapai Rp 5,67 triliun.

A. Bank Indonesia Beberkan Alasan
Bank Indonesia (BI) membeberkan alas an terkait keputusan BI saat memberikan predikat bank gagal dan berpotensi sistemik, sehingga harus diserahkan kepada LPS. Akibatnya LPS harus meraguh kocek hingga Rp 6,7 triliun untuk menyelamatkan nbank tersebut.
Ada 5 (lima) criteria bank century masuk kategori sistemik antara lain :
1. Bagaimana dampak terhadap sector riil jika bank century ditutup. Dalam parameter pertama itu Bank century yang memiliki 65 ribu nasabah tersebut memang tidak berdampak luas. Istilahnya low impact. Tapi ini hanya salah satu parameter.
2. Bagaimana dampak terhadap bank-bank lain jika Bank Century ditutup. Dalam parameter tersebut BI menilai imbasnya bias sangat besar. Sebab data BI menunjukkan saat Bank Century sekarat (November 2008), ada beberapa bank kecil yang memiliki exposure besar di Bank Century. Artinya, dana bank-bank tersebut kecantol di Bank Century melalui fasilitas Pasar Uang Antar Bank (PUAB). Berdasarkan kalkulasi BI jika dana bank-bank tersebut tidak bias kembali, bank-bank itu bakal mengalami kesulitan likuiditas, rasio kecukupan modal (CAR)-nya turun, dan akhirnya harus masuk dalam pengawasan khusus. Jika bank-bank tersebut masuk pengawasan khusus, bank-bank lain yang memiliki exposure juga akan demikian. Karena itu, bisa menimbulkan efek berantai ke seluruh perbankan.
3. Dampak pada pasar keuangan yakni pasar obligasi pemerintah dan bursa saham. Kalau century ditutup, ada bank lain bermasalah. Karena bank lain itu mempunyai exposure SUN cukup besar, sehingga SUN harus dijual. Itu akan menggoyangkan pasar SUN karena terjadi penjualan besar-besaran. Kalau bank-bank tadi adalah listed company ( perusahaan tercatat dibursa saham ) itu akan menggoyang pasar saham.
4. Dampak kepada system pembayaran antar bank. Kalau ditutup, bank-bank lain yang memiliki tagihan ke Bank Century sulit menagih dan ini tidak dijamin. Ini bisa mengakibatkan system pembayaran chaos. Dalam artian adanya imbas psikologis masyarakat jika Bank Century ditutup. Semua menunjukkan imbasnya mulai medium to high impact hingga high impact.
5. Sejak pertengahan 2008, saat krisis ekonomi global mulai menghebat system keuangan di Indonesia mengalami tekanan hebat. Dana perbankan di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang biasanya mencapai Rp 200 triliun tiba-tiba menyusust tinggal Rp 89 triliun.
Artinya ada indikasi penarikan dana masyarakat dari bank dalam jumlah besar. Untuk membayar itu, bank harus mencairkan dana mereka yang disimpan di SBI.
Indikator lain anjloknya dana deposito masyarakat. Akibatnya untuk menarik dana masyarakat bank mulai menaikkan suku bunga simpanan hingga terjadi perang suku bunga. Bahkan bank-bank besar yang sebelumnya menjadi supplier dalam fasilitas Pasar Uang Antar Bank (PUAb) mulai menahan dana. Hal itu mengakibatkan bank-bank kecil dan menengah mengalami kesulitan likuiditas. Saat itu PUAB sangat tegang. Selain itu resiko gagal kredit ( credit default swap) Indonesia melonjak dari angka normal 200 basis poin (bps) menjadi 1.400 bps. Ditambah pencairan dana investor asing sekitar USD 6 miliar. Intinya ada tekanan besar di pasar uang.

B. Penggelapan
Penyebab lain ambruknya Bank Century adalah penipuan oleh pemilik dan manajemen dengan menggelapkan uang nasabah. Mereka adalah Robert Tantular, Anggota Dewan Direksi Dewi Tantular, Hermanus hasan Muslim dan Laurance Kusuma serta pemegang Saham yaitu Hesham Al Warraq Thalat dan Rafat Ali Rijvi. Pengelapannya dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, memanfaatkan produk reksa dana fiktif yang diterbitkan PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia yang dijual terselubung di Bank Century. Kedua, menyalurkan sejumlah kredit fiktif. Ketiga, menerbitkan letter of Credit ( L/C ) Fiktif. Modusnya yaitu pemilik Bank Century membuat perusahaan atas nama orang lain untuk kelompok mereka. Lantas mereka mengajukan permohonan kredit, tanpa prosedur semestinya serta jaminan yang memadai mereka dengan mudah mendapatkan kredit. Bahkan ada kredit Rp. 98 Milyar yang cair hanya dalam 2 (dua ) jam. Jaminan mereka tambahnya hanya surat berharga yang ternyata bodong.

Selain itu Robert Tantular juga menyalahgunakan kewenangan memindah bukukan dan mencairkan dana deposito valas sebesar Rp. 18 Juta Dollar AS tanpa izin sang pemilik dana, Budi Sampoerna. Robert juga mengucurkan kredit kepada PT Wibowo wadah Rezeki Rp. 121 Milyar dan PT Accent Investindo Rp. 60 Milyar. Pengucuran dana ini diduga tidak sesuai prosedur. Robert Tantular juga melanggar Letter Of Commitmen dfengan tidak mengembalikan surat – surat berharga Bank Century di luar negri dan menambah modal Bank.

C. Permasalahan Yang Ditimbulkan Oleh Bank Century
1. Bahwa masalah di Bank Century disebabkan lemahnya Bank Indonesia mengawasi pengoperasian perbankan nasional, sehingga merugikan keuangan Negara. BI dinilai lalai dalam pengawasan, sehingga direksi dan pemilik Bank Century sejak 2005 leluasa melarikan dana milik nasabah ke luar negri melalui penerbitan Obligasi bodong
2. DPR merasa dilangkahi pemerintah, karena pemerintah dan DPR hanya bersepakat mengeluarkan dana rekap sebesar 1,3 Trilyun, nyatanya 6,7 trilyun.
3. Pengambilalihan Bank Century oleh pemerintah melalui LPS tidak memiliki konsep yang jelas dan akan menimbulkan kerugianyang cukup besar.Dana yang dikeluarkan LPS dalam upaya penyehatan Century yang mencapai Rp. 6,77 Trilyun dapat dipastikan tidak akan bisa kembali. Dan akan menimbulkan kerugian yang besar, artinya upaya LPS memperetahankan deposan – deposannya tidak lari gagal.
4. Saat ini muncul dugaan dana rekap Bank Century bukan hanya 6,7 trilyun tetapi mencapai hingga 9 Trilyun.

sumber : http://www.forumsains.com/ilmu-ekonomi-dan-manajemen/kasus-bank-century-masalah-teknis-yang-berakibat-fatal/

Analisis :


  1. PEMBELI (BUYER) ------> IMPORTIR ( Nasabah Bank Century )
  2. PENJUAL (SELLER) -----> EKSPORTIR ( Bank Century )
  3. BANK EKSPORTIR ------> NAMA BANK ( Bank Century )
  4. BANK IMPORTIR --------> NAMA BANK ( Bank Indonesia )
  5. BARANG YANG DIPERJUAL BELIKAN : lembar L/C fiktif, penerbitan obligasi fiktif, reksa dana fiktif yang diterbitkan PT. Antaboga Delta Sekuritas Indonesia
 

Minggu, 05 Mei 2013

Akuntansi Internasional Tugas 2 ( Pendapatan Nasional Per Kapita )

Tugas Softskill Akuntansi Internasional

Nama : Linduben Lumban Gaol

Kelas : 4EB15

NPM : 24209477

Judul kelompok : Pendapatan Nasional Per Kapita

 

Perbandingan PDB dan Pendapatan Per Kapita Indonesia dengan Negara Lain

 

Penyajian Produk Domestik Bruto (PDB) dan Produk Nasional Bruto (PNB) dari berbagai sektor dirinci menurut nilai tambah dari seluruh sektor ekonomi, yang mencakup sektor pertanian, pertambangan, industri, listrik, gas dan air, konstruksi, perdagangan, pengangkutan, lembaga keuangan, dan jasa-jasa. Sedangkan PDB dan PNB menurut penggunaan dirinci menurut komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, perubahan stok, dan ekspor neto.

PDB dan PNB sangat diperlukan untuk menentukan besarnya pendapatan per kapita (per capita income). Pendapatan per kapita adalah pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk dalam suatu negara selama kurun waktu setahun, atau ditentukan oleh besarnya pendapatan nasional dan jumlah penduduk.
Wawasan Ekonomi
Perkembangan ekonomi dihitung berdasarkan Perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB). Setelah kemerdekaan, PDB baru mulai diestimasi pada tahun 1950.
Pendapatan per kapita dapat dihitung sebagai berikut.
Untuk dapat mengetahui perkembangan PDB per kapita, berikut ini disajikan data PDB per kapita dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2005.
PDB per kapita Indonesia tahun 1997–2005.
PDB per kapita Indonesia tahun 1997–2005. Sumber: BPS
Tinggi rendahnya PDB atau PNB dan pendapatan per kapita suatu negara oleh Bank Dunia dikelompokkan ke dalam empat kelompok berdasarkan pendapatan per kapita pada tahun 2003, yaitu sebagai berikut.
  1. Kelompok negara berpendapatan rendah (low income economies), yaitu negara-negara yang memiliki PNB per kapita sekitar US$ 675 atau kurang.
  2. Kelompok negara berpendapatan menengah bawah (lower middle income economies), yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita sekitar US$ 675 sampai dengan US$ 2.695.
  3. Kelompok negara berpendapatan menengah tinggi (upper middle income economies), yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita sekitar US$ 2.696 sampai dengan US$ 8.335.
  4. Kelompok negara berpendapatan tinggi (hight income economies), yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita sekitar US$ 8.335 atau lebih.
Pendapatan per kapita suatu negara dinyatakan dengan nilai tukar uang luar negeri atau dalam dolar Amerika Serikat. Dengan cara demikian kita dapat membandingkan pendapatan per kapita suatu negara dengan negara lain, terutama negara-negara sekitar yang berdekatan, misalnya Indonesia di antara negara-negara ASEAN. Perbandingan ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran kedudukan negara yang bersangkutan di antara negara-negara lain.

Umumnya negara yang masih berkembang mempunyai pendapatan per kapita yang rendah. Rendahnya pendapatan per kapita pada negara yang sedang berkembang dikarenakan beberapa hal sebagai berikut.
  1. Tingkat pendidikan yang rendah, sehingga pengetahuan yang diperoleh sedikit.
  2. Keterampilan dan kecakapan yang rendah, sehingga kekurangan tenaga ahli.
  3. Modal yang dimiliki relatif sedikit.
  4. Kekurangan akan sumber alam.
  5. Kemalasan dan ketidakdisiplinan seseorang.
  6. Sikap yang tidak mendorong berproduksi.
Dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand, negara kita tertinggal jauh. Pada tahun 2004 pendapatan per kapita negara kita US$ 900, sementara Malaysia US$ 3.900. Jika ekonomi kita tumbuh 5% setahun, 25 tahun lagi negara kita baru setara Malaysia saat ini. 

(sumber : http://www.plengdut.com/2013/02/perbandingan-pdb-dan-pendapatan-per.html )

pendapat saya mengenai artikel di atas adalah bahwa tingkat pendapatan perkapita di indonesia masuk kedalam kategori terendah dibanding dengan negara-negara lain. rendah nya tingkat pendapatan disebabkan oleh beberapa hal seperti, rendahnya tingkat pendidikan yang di tempuh oleh masyarakat di indonesia yang menyebabkan pendapatan yang diterima pun rendah, faktor lainnya yaitu seringnya terjadi pengeksploitasian SDA yang ada, sehingga sebagian besar dikuasai oleh pihak asing. 

dampak positif : pada tahun 2000an ketika pendapatan perkapita di indonesia dikatakan rendah maka tidak berdampak secara signifikan terhadap krisis moneter yang di alami dunia sehingga bisa dikatakan indonesia salah satu negara beruntung yang tidak terkena dampak secara signifikan terhadap krisis yang terjadi.

dampak negatif : seiring rendahnya tingkat pendapatan nasional perkapita di indonesia menyebabkan banyaknya sumber daya alam yang dikuras habis oleh pihak asing yang membuat rakyat bekerja pada pihak asing dalam pengelolaan sumber daya alam, bukan itu saja, tingkat kemalasan pun turut menyumbang faktor rendahnya tingkat pendapatan nasional perkapita di indonesia.

 

Akuntansi Internasional Tugas 2 ( Pendapatan Nasional per Kapita)

Tugas Softskill Akuntansi Internasional
Nama : Linduben Lumban Gaol
Kelas : 4EB15
NPM : 24209477
judul kelompok : Pendapatan Nasional per kapita

Perbandingan PDB dan Pendapatan Per Kapita Indonesia dengan Negara Lain

 

Penyajian Produk Domestik Bruto (PDB) dan Produk Nasional Bruto (PNB) dari berbagai sektor dirinci menurut nilai tambah dari seluruh sektor ekonomi, yang mencakup sektor pertanian, pertambangan, industri, listrik, gas dan air, konstruksi, perdagangan, pengangkutan, lembaga keuangan, dan jasa-jasa. Sedangkan PDB dan PNB menurut penggunaan dirinci menurut komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, perubahan stok, dan ekspor neto.

PDB dan PNB sangat diperlukan untuk menentukan besarnya pendapatan per kapita (per capita income). Pendapatan per kapita adalah pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk dalam suatu negara selama kurun waktu setahun, atau ditentukan oleh besarnya pendapatan nasional dan jumlah penduduk.
Wawasan Ekonomi
Perkembangan ekonomi dihitung berdasarkan Perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB). Setelah kemerdekaan, PDB baru mulai diestimasi pada tahun 1950.
Pendapatan per kapita dapat dihitung sebagai berikut.
Untuk dapat mengetahui perkembangan PDB per kapita, berikut ini disajikan data PDB per kapita dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2005.
PDB per kapita Indonesia tahun 1997–2005.
PDB per kapita Indonesia tahun 1997–2005. Sumber: BPS
Tinggi rendahnya PDB atau PNB dan pendapatan per kapita suatu negara oleh Bank Dunia dikelompokkan ke dalam empat kelompok berdasarkan pendapatan per kapita pada tahun 2003, yaitu sebagai berikut.
  1. Kelompok negara berpendapatan rendah (low income economies), yaitu negara-negara yang memiliki PNB per kapita sekitar US$ 675 atau kurang.
  2. Kelompok negara berpendapatan menengah bawah (lower middle income economies), yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita sekitar US$ 675 sampai dengan US$ 2.695.
  3. Kelompok negara berpendapatan menengah tinggi (upper middle income economies), yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita sekitar US$ 2.696 sampai dengan US$ 8.335.
  4. Kelompok negara berpendapatan tinggi (hight income economies), yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita sekitar US$ 8.335 atau lebih.
Pendapatan per kapita suatu negara dinyatakan dengan nilai tukar uang luar negeri atau dalam dolar Amerika Serikat. Dengan cara demikian kita dapat membandingkan pendapatan per kapita suatu negara dengan negara lain, terutama negara-negara sekitar yang berdekatan, misalnya Indonesia di antara negara-negara ASEAN. Perbandingan ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran kedudukan negara yang bersangkutan di antara negara-negara lain.

Umumnya negara yang masih berkembang mempunyai pendapatan per kapita yang rendah. Rendahnya pendapatan per kapita pada negara yang sedang berkembang dikarenakan beberapa hal sebagai berikut.
  1. Tingkat pendidikan yang rendah, sehingga pengetahuan yang diperoleh sedikit.
  2. Keterampilan dan kecakapan yang rendah, sehingga kekurangan tenaga ahli.
  3. Modal yang dimiliki relatif sedikit.
  4. Kekurangan akan sumber alam.
  5. Kemalasan dan ketidakdisiplinan seseorang.
  6. Sikap yang tidak mendorong berproduksi.
Dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand, negara kita tertinggal jauh. Pada tahun 2004 pendapatan per kapita negara kita US$ 900, sementara Malaysia US$ 3.900. Jika ekonomi kita tumbuh 5% setahun, 25 tahun lagi negara kita baru setara Malaysia saat ini. 

( sumber : http://www.plengdut.com/2013/02/perbandingan-pdb-dan-pendapatan-per.html )

pendapat pribadi : menurut saya artikel di atas menunjukan bahwa indonesia dikategorikan kedalam negara yang memiliki pendapatan nasional perkapita yang terendah, hal itu bisa di lihat dalam perbandingan dengan negara malaysia. banyak faktor yang bisa menyebabkan pendapatan nasional perkapita suatu negara bisa rendah, di antaranya : kemalasan dan ketidak disiplinan, kurangnya modal, SDA yg tidak mmadai,..

dampak positif : pada saat krisis moneter terjadi, indonesia tidak terkena dampak nya secara signifikan karena pada saat itu tingkat pendapatan nasional perkapita masih rendah..

dampak negatif : tingkat pendapatan nasional yang rendah menyebabkan kemiskinan pada beberapa daerah, bukan itu saja, Sumber daya alam juga dapat di eksploitasi lebih sering karena kurangnya ilmu untuk mengelola sumber daya alam yang ada.

 

Minggu, 07 April 2013

Akuntansi Internasional ( Kurs Jual-Kurs Beli)



Nama      : Linduben Lumban Gaol
NPM       : 24209477
Kelas              : 4EB15
Tugas             : Akuntansi Internasional


KURS TRANSAKSI BANK INDONESIA
Update Terakhir 28 March 2013
Kode Singkatan
Mata Uang
Nilai
Kurs Jual
Kurs Beli
Graph





AUD
1.00
10,183.14
10,076.14
Grafik Time Series
BND
1.00
7,855.88
7,776.44
Grafik Time Series
CAD
1.00
9,614.17
9,513.97
Grafik Time Series
CHF
1.00
10,247.59
10,135.21
Grafik Time Series
CNY
1.00
1,556.85
1,541.23
Grafik Time Series
DKK
1.00
1,675.30
1,658.26
Grafik Time Series
EUR
1.00
12,486.43
12,360.19
Grafik Time Series
GBP
1.00
14,789.73
14,638.45
Grafik Time Series
HKD
1.00
1,258.36
1,245.57
Grafik Time Series
JPY
100.00
10,378.24
10,268.66
Grafik Time Series
KRW
1.00
8.79
8.70
Grafik Time Series
KWD
1.00
34,285.71
33,906.03
Grafik Time Series
MYR
1.00
3,149.95
3,115.34
Grafik Time Series
NOK
1.00
1,669.60
1,651.72
Grafik Time Series
NZD
1.00
8,163.12
8,075.42
Grafik Time Series
PGK
1.00
5,001.22
4,467.54
Grafik Time Series
PHP
1.00
239.59
236.60
Grafik Time Series
SAR
1.00
2,604.73
2,578.46
Grafik Time Series
SEK
1.00
1,497.13
1,481.42
Grafik Time Series
SGD
1.00
7,855.88
7,776.44
Grafik Time Series
THB
1.00
334.29
330.15
Grafik Time Series
USD
1.00
9,768.00
9,670.00
Grafik Time Series



1.      Tuan Blueman mendapat kiriman uang dari ayahnya yang bekerja di Amerika Serikat sebesar US$2.000 dan kiriman ibunya yang bekerja di Jepang sebesar ¥1.000. Kurs jual US$1 = Rp.9.788,00 dan  ¥1 = Rp.10.378,24;  sedangkan kurs beli US$1  =  Rp.9.670,00 dan ¥1  =  Rp.10.268,66. Berapa  rupiah uang  yang akan diterima Tuan Blueman?
2.      Jika Tuan Mamen memiliki uang rupiah sebesar Rp15.000.000,00, kemudian ia ingin menukarkannya dengan lima mata uang yang saudara pilih, berapa yang akan ia peroleh?
3.      Nona Fanny akan pergi ke lima negara (Disesuaikan dengan pemilihan mata uang negara masing-masing individu). Ia mempunyai uang sebesar Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). Hari ini ia datang ke bursa valas untuk menukarkan uangnya (rupiah). Pada saat itu kurs yang berlaku di bursa valas adalah sebagai berikut Kurs jual : Tergantung pemilihan mata uang masing-masing Kurs Beli : Tergantung pemilihan mata uang masing-masing
Berapa yang diterima Nona fanny dari bursa valas?
4.      Sepulang dari lima negara tersebut, Nona Fanny memiliki sisa uang sebanyak 2.000 untuk masing-masing mata uang. Ia datang lagi ke bursa valas untuk menukarkan uang dolarnya dengan uang rupiah. Pada saat itu kurs yang berlaku di bursa sebagai berikut.
Kurs jual : Tergantung pemilihan mata uang masing-masing, Kurs Beli : Tergantung pemilihan mata uang masing-masing. Berapa rupiah Nona Fanny akan menerima hasil penukaran di bursa valas tersebut?
5.      Tuan Bluefa mengimpor mobil dari singapura SGD 54.000, berapa USD yang harus dibayar oleh tuan Bluefa?
6.      Linduben ingin membuka usaha dibidang impor gula dari Jepang, Ia membutuhkan 500.000 JPY, berapa Rupiah yang harus Ia siapkan jika memiliki tabungan senilai SGD 5500 ?
7.      Bapak Lumban Gaol mendapat kiriman sebesar 7.000 Euro, dia berniat untuk membeli peralatan surfing senilai 350 SGD, kemudian ia membeli Jagung senilai 350 dollar Hongkong. Bapak Lumban Gaol ingin membelikan perhiasan untuk istrinya dari inggris seharga 6500 pounds. Berapa rupiah yang harus ia siapkan lagi?
8.      Tuan Duben ingin mengimpor beras dari inggris sebesar 12.000 pounds, berapa rupiah yang harus dibayar oleh tuan duben ?
9.      Antopo adalah seorang turis dari amerika serikat ia berlibur ke bali dengan membawa uang sebesar USD 20.000 yang seluruhnya ditukarkan dalam rupiah , dibali ia menghabiskan uang sebesar Rp. 8.000.000 , seusai nya dari bali, ia kembali melakukan perjalanan ke Australia dan menghabiskan uang sebesar Rp. 20.000.000, berapa sisa uang yang antopo miliki dalam satuan poundsterling?
10.  Eka adalah seorang pelajar yang hendak mengadakan study tour, ia memiliki uang sebesar Rp. 10.000.000. di Malaysia budget yang diperkirakan adalah 2000 Ringgit, kemudian ia pergi lagi ke Thailand dengan budget 50.000 bath, berapakah kekurangan dana yang perlu disiapkan oleh eka?
Catatan : Kurs terlampir.
Jawaban
  1. Kurs Beli
(Dollar US) 9.670 x 2.000                  = 19.340.000
(Yen Jepang) 102,687 x 1000             =      102.687
Total uang yang diterima                    = 19.442.687
  1. Kurs Jual =        Nilai Rupiah
Nilai Kurs Jual

Rp. 15.000.000           =    1.909,398 SGD
Rp. 15.000.000           =    1.201,304 EUR
Rp. 15.000.000           =       44.871,220 THB
Rp. 15.000.000           =    1.473,023 AUD
Rp. 15.000.000           =    1.014,217 GBP

  1. Kurs Jual
Rp. 300.000.000         =   31.203,947 CAD
Rp. 300.000.000         =    8.750,001 KWD
Rp. 300.000.000         =   36.750,654 NZD
Rp. 300.000.000         =   38.187,956 BND
Rp. 300.000.000         =   29.275,176 CHF

  1. Kurs Beli
(CAD)  2000 x   9.513,97                     = Rp. 19.027.940
(KWD) 2000 x 33.906,03                     = Rp. 67.812.060
(NZD)  2000 x   8.075,42                     = Rp. 16.150.840
(BND) 2000 x    9.709,61                     = Rp.  15.552.880
(CHF) 2000  x   10.135,21                    = Rp.  20.270.420
5.   SGD 54.000 X 77.855,88(kurs jual)                 = Rp. 4.204.217,520
     
      Yang harus dibayar Tuan bluefa :
      Rp. 4.204.217,520  = USD 430.407,199
      Rp.     9.7686.  500.000 JPY X 103,782 = Rp. 51.891.000 à dana yang dibutuhkan
      SGD 5500 X 7.776,44   = Rp.  42.770.420 à dana tabungan
                                              Rp. 9.120.580   à kekurangan dana

7.   7.000 Euro X Rp. 12.360,19 = Rp.    86.521.330
      SGD 350       X Rp. 7.776,44   = Rp.     2.721.754
      HKD 350      X Rp. 1.245,57   =  Rp.      435.949,5
      GBP 6500    X Rp. 14.638,45 = Rp.    95.149.925
                                                      Rp. -  11.786.298,5 à dana yang perlu disiapkan

8.   12.000 pound X 14.789,73 = Rp. 177.476.760

9.  USD 20.000 X 9.670 = Rp. 193.400.000 à uang yang dimiliki
                                          Rp.     8.000.000 à pengeluaran di bali
                                          Rp.   20.000.000 à pengeluaran di Australia
                                          Rp. 165.400.000 à sisa uang dalam Rupiah
      Rp. 165.400.000   = 11.183,436 GBP
             14.789,73

10.                                                 = Rp. 10.000.000         à uang yang dimiliki
      2.000 MYR  X 3.149,95           = Rp.  6. 299.900        
      50.000 THB X 334,29              = Rp. 16.714.500
                                                         Rp. – 13.014.400      à sisa dana yang diperlukan