God Bless You

Rabu, 20 Oktober 2010

BAB 8 Kasus-Kasus Koperasi ( Linduben Lumban Gaol 2eb15 )

Kasus2 koperasi

1. Menetapkan harga sama dengan harga pasar, baik untuk anggota maaupun nonanggota. Kelemahan strategiiniadalah dapat mengurangi partisipasi anggota terhadap koprasinya, sebab tanpa menjadi anggota pun seseorang memperoleh harga yang sama dengan anggota koperasi. Anggota juga akan merasa dirugikan dengan kondisi ini karenamereka memperoleh perlakuan yang sama dengan non anggota, padahal anggota telah manginvestasikan dananya pada koperasi, sedangkan anggota tidak.disammping itu, strategi ini tidak menarik bagi anggota yang potensial untuk masuk menjadi anggota koperasikarena mereka menganggap koperasi tidak mempunyai keunggulan dibanding anggota lainnya. Sedangkan keuntungannya adalah bahwa laba yang diperoleh dari tingkat penjualan tentu akan lebih besar dibanding dengan strategi harga lainnya.

2. Harga kepada nonanggota sama dengan harga pasar,sedangkan harga kepada anggota dibawah harga pasar. Kebijakan sperti ini dapat dilakukan dengan menjual kepada anggota atau kepada nonanggota sebanyak Q1Q2 hanya saja keuntungan yang dicapai tidak maksimal karena output pada posisi keuntungan maksimal. Koperasi akan tetap memperoleh keuntungan yang semakin menurun, sedangkan dalam jangka panjangkeuntungan itu menjadi hilang dan pasar berada dalam keadaan ekuilibrium. Kelemahan strategi ini adalah bila koperasi tidak dapat mempertahankan jumlah penjualan tertentu kepada anggotanya dan selalu memenuhi permintaan anggotanya,maka:

a) Anggota akan menjadi pesaing koperasinya sendiridengan menjual barang yang dibeli dari koperasi ke pasar dengan harga pasar yang berlaku.
b) Penambahan output untuk memenuhi permintaan anggota akan menaikkan biaya produksi rata-rata.

Sedangkan keuntunganya:

Koperasi akan menambah pendapatan yang cukup dari nonanggota untuk pengembangan usaha koperasi, dan
Bila koperasi dapat mempertahankan tingkat penjualan tertentu kepada anggotanya, koperasi dapat menunjukkan keunggulan pelayanan kepada anggota sebesar harga pelayanannya.

B. Kasus koperasi dengan kemampuan lebih rendah

Pada persaingan sempurna, koperasi dengan kemampuan yang lebih rendah berarti :
kurva biaya rata-ratanya berada diatas harga jual
Biaya yang dikeluarkan koperasi lebih tinggi daripada biaya pasarnya.

Mengingat koperasi tidak dapat menaikkan harga diatas harga pasar (P1). Koperasi itu menghadapi kerugian yang harus dihadapi oleh para anggota atau oleh bantuan dari luar negri. Situasi lain dari koperasi yang berkemampuan rendah.
Dalam jangka pendek koperasi berkemampuan rendah dapat hidup terus selama menghindari berproduksi dengan menderita kerugian . koperasi akan mampu menjual produk yang homogen pada harga pasar sebagaimana perusahaan nonkoperasi menjualnya.Penjualan hanya dapat dilakukan sampai dengan output Q1,lebih dari itu koperasi akan menderita kerugian.

Kendatipun koperasi dengan kemampuan rendah memiliki biaya yang lebih tinggi dari pada pesaingnya, namun ia dapat memperoleh keuntungan maksimum jika menjual sebanyak Q0 pada harga P1. Tetapi kondisi ini akanmenghasilkan tekanan yang berat bagi koperasi karena tingkat efisiensi perusahaan nonkoperasi yang lebih tinggi merangsang anggota atau anggota potensial untuk beralih perhatian ke perusahaan nonkoperasi. Jadi kebijaksanaan menetapkan harga pada posisi laba maksimum hanya bisa dilaksanakan jika loyalitas anggota terhadap koperasinya cukup tinggi.

C. Kasus koperasi dengan kemampuan yang lebih tinggi
Suatu koperai dengan tingkat kompetitif yang lebih tinggi dapat memproduksi output dengan biaya lebih rendah daripada pesaingnya.
Bila koperasi menetapkan harga sesuai dengan prinsip maksimalisasi profit, keuntungan yang dapat diraih oleh koperasi akan lebih besar dibanding dengan perusahaan pesaingnya karena ia dapat menjual lebih banyak pada tingkat harga yang sama dengan harga pesaingnya. Situasi seperti itu adalah sulit untuk distabilkan dan keunggulan koperasi akan dierosi oleh waktu. Koperasi akan memperoleh semakin banyak untuk memenuhi permintaan anggota.
Dari ketiga kasus diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pada pasar persaingan sempurna, dalam jangka pendek koperasi tidak akan memperoleh keunggulan dalam memberikan manfaat tidak langsung kepada anggotanya walaupun manfaat itu diterima dalam waktu yang sangat pendek.
3.ANALISIS JANGKA PANJANG
Dalam ekonomi mikro, jangka panjang diartikan sebagai jangka waktu yang cukup panjang sehingga perusahaan dapat mengubah input tetapnya. Jadi dalam jangka panjang, semua input adalah variabel.
Akan dibedakan lagi kasus-kasus kemampuan koperasi yang sama, lebih rendah atau lebih tinggi.
Kasus koperasi dengan kemampuan sama
Dalam jangka panjang keseimbangan suatu perusahaan dicapai pada saat RLAC=MC=P=AR. Jadi pasar persaingan sempurna, kondisi ekuilibrium jangka panjang dicapai pada saat perusahaan tidak mendapatkan keuntungan tetapi tidak juga menderita kerugian. Tentu saja kondisi ini berlaku pula pada koperasi yang mempunyai kemampuan sama dengan pesaingnya.
Kasus koperasi dengan kemampuan lebih rendah
Karena koperasi hanya pemain kecil dalam pasar, maka dalam jangka panjang pun ia tidak akan mampu mempengaruhi harga.koperasi tidak dapat meminta anggotanya suatu harga yang lebih tinggi daripada saingannya. Dengan biaya yang lebih tinggi, koperasi akan menderita kerugian.
Dalam jangka pendek, koperasi berkemampuan rendah dapat bersaing dibawah kondisi tertentu, tetapi hal itu bukan dalam kasus jangka panjang. Dalam jangka panjang kematian koperasi tidak dapat dihindarkan. Koperasi dengan kemampuan rendah mungkin bisa bertahan hidup sejenak bila ditolong oleh antusiasme dan loyalitas anggota. Tetapi jika koperasi tidak berhasil dalam mengurangi biayadalam jangka panjang,koperasi akan mudah gulung tikar.
Kasus koperasi dengan kemampuan tinggi
Suatu koperasi dengan kemampuan manajerial lebih tinggi dapat menyingkirkan saingan dalam pengertian ganda:
Dapat menyediakan barang dengan harga lebih rendah
Dapat memberikan keuntungan dengan para anggotanya bila koperasi menjual dengan harga pasar.
Tetapi mungkinkah hal ini dapat terjadi? Bisa dilihat dari kajian dimuka, koperasi yang mempunyai keunggulan dalam jangka pendek akan dihadapkan pada satu hal yaitu jika menetapkan harga lebih rendah daripada harga pasar, akan ada kondisi yang akan mendorong perluasan produksi sebagai akibat banyaknya permintaan anggota. Perluasan produksi akan terus berlangsung hinggakapasitas produksi mencapai batas tertentu. Yaitu pada saat terjadi AC=P (keuntungan 0).
4. Kesimpulan
Suatu koperasi yang memiliki kemampuan manajerial dengan para pesaingnya, ia tetap tidak akan mampu menawarkan pelayanan kepada para anggotanyadengan lebih baik daripada pesaingnya. Oleh karena itu jika koperasi ingin memberikan keunggulan pelayanan kepada anggotanya, maka dalam persaingan sempurna, koperasi harus mempunyai kemampuan mengadakan inovasi yang lebih tinggi tidak hanya dalam jangka pendek tetapi juga dalam jangka panjang. Ini adalah tugas yang sangat berat bagi koperasi dan kebanyakan koperasi tidak akan sanggup memenuhinya.
Dalam jangka panjang, diharapkan keunggulan kompetitif dapat tercipta dengan introduksi inovasi baru. Tetapi perusahaan perseorangan dan perusahaan-perusahaan lain yang nonkoperasi akan melakukan hal yang sama, sehingga koperasi tidak mempunyai keunggulan khusus. Oleh karena itu koperasi harus meningkatkan kemampuan inovatifnya dengan laju yang lebih cepat dari perusahaan pesaingnya.hanya dengan cara seperti itu koperasi dapat mempunyai keunggulan pelayanan kepada anggotanya dibandingkan pesaingnya baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Keunggulan koperasi jangka panjang dari keanggotaan koperasi adalah lebih sulit untuk direalisasikan oleh koperasi, terutama dinegara-negara sedang berkembang. Banyak ahli teoritis koperasi yang pada akhirnya berkesimpulan bahwa dalam pasar persaingan sempurna koperasi tidak dapat memberikan kelebihan dibandingkan perusahaan nonkoperasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar